SELAMAT DATANG DI BLOG LKP TRI ARGA MUARO JAMBI JLN. LINTAS TIMUR KEL. SENGETI KEC. SEKERNAN KAB. Ma.JAMBI PROV. JAMBI

Senin, 05 September 2011

Budaya Nila Dalam Kolam Semen dan Tangki

Awalnya ikan hanya dapat dipelihara dalam kolam tanah namun sekarang ada dua alternatif baru untuk kolam: budidaya di kolam semen yang dibuat seperti kandang dan kolam tanki. Akhir-akhir ini banyak peternak ikan mengunakan kolam semen atau tangki karena lahan dan air terbatas. Namun beternak nila dengan sistem ini dapat memungkinkan ikan nila berkembang dengan cepat dan kepadatan ikan lebih tinggi dibanding dengan kolam tanah jika peternak menjaga kualitas air dan pemberian pakan yang baik.

Keuntungan dan kerugian dari beternak di kolam tambak/kolam semen dibandingkan dengan kolam tanah

Keuntungan

Dalam kondisi air yang optimal kolam kecil dapat di tebar nila dengan kepadatan yang tinggi. Untuk kolam luas 10x10m dengan kedalaman 1 meter dapat menampung 50.000 anak nila berukuran panjang 4-6cm atau berat 10-12 gram
Sistem kolam semen dapat terbebas dari binatang penggangu lain seperti unggas, siput. Kolam tanah dalam alam bebas sulit untuk terhindar dari hal itu dan potensi hewan itu untuk membawa parasit juga ada.
Produksi hasil dan panen lebih baik dan mudah dibanding dengan kolam biasa.
Dalam kolam tanah pada umumnya dimana jantan dan betina bersama-sama dapat dengan mudah untuk berkembangbiak dan tak terkendali jumlahnya. Pemeliharaan dalam kolam semen dengan kepadatan yang tinggi perilaku untuk berkembangbiak alami akan terganggu. Ikan dewasa lebih memiliki energi untuk tumbuh ketika mereka tidak perlu bersaing makanan dengan keturunan mereka.

Kekurangan

Kolam tanah nila bisa mendapatkan makanan alami, sedangkan pada kolam semen atau tangki ikan nila tidak mendapatkan sumber makanan alami dan harus diberi makan oleh peternak dengan lebih sering. Dalam kolam semen atau tangki atau aquarium anda harus memberi pakan yang lengkap vitamin, mineral dalam jumlah tepat yang dibutuhkan.
Pemeliharaan di kolam semen peternak memilih untuk menebar ikan sebanyak-banyaknya. Kepadatan dalam kolam dapat beresiko jika kesehatan ikan terganggu yang dapat meningkat sampai pada kegagalan panen. Biasanya hal ini disebabkan oleh peternak yang gagal menjaga kualitas air yang tidak terpelihara dan pakan diet yang tidak memuaskan.
Untuk menjaga lingkungan air dalam kolam semen atau tangki, anda harus menggunakan pompa yang benar-benar efesien dan peralatan aerasi untuk menciptakan oksigen buatan dalam air dan Sistem sirkulasi yang baik. Hal ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. Segala macam peralatan yang memerlukan listrik akanberhenti jika terjadi pemadaman listrik dan ini dapat menyebabkan kematian massal jika anda tidak memiliki sistim cadangan.

Memilih jenis

Jenis nila yang dibesarkan dalam kolam semen bergantung pada beberapa faktor, seperti iklim dan ketersediaan. Faktor iklim adalah species ikan nila yang dapat hidup pada suhu tertentu dengan baik atau bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang ada. Namun di negara tropis Nusantara lebih cenderung ke nila Oreochromis niloticus, nila gift, nila merah atau nila taiwan. Nila jenis ini tumbuh lebih cepat dari pada nila biru yang hidup di air yang dingin.
Kualitas air
Jika anda ingin berternak nila dalam kolam semen, pengelolaan air yang baik dan tepat adalah hal yang paling penting. Dua unsur utama dalam pengelolaan air ikan nila adalah aerase dan pembuangan sampah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalirkan air terus menerus kedalam kolam agar tercipta oksigen terlarut. Dan pembuangan air setiap kolam harus tersendiri dan lebih baik tidak mengunakan air yang sudah terpakai pada kolam pertama. Atau jika mendaur ulang harus dibuat saringan air berulang-ulang dengan menggunakan filter sponse atau lainnya. Sirkulasi ini dapat berjalan dengan baik jika dikelola dengan benar. Namun sirkulasi air tidak perlu dilakukan jika persediaan air cukup melimpah.

Suhu

Suhu air yang disarankan untuk nila adalah 28-30 derajat C (82-86 derajat F). Tingkat pertumbuhan akan menurun secara dramatis jika air dingin sampai 20 derajat C (50 derajat F) dan ikan biasanya akan mulai mati di sekitar 10 derajat C (50 derajat F). Juga penting untuk diingat bahwa air dingin akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh ikan dan membuatnya lebih rentan terhadap kesehatan yang buruk. Suhu air di bawah 13 derajat C (55 derajat F) Oleh karena itu, tidak pernah dianjurkan

Tidak ada komentar: