SELAMAT DATANG DI BLOG LKP TRI ARGA MUARO JAMBI JLN. LINTAS TIMUR KEL. SENGETI KEC. SEKERNAN KAB. Ma.JAMBI PROV. JAMBI

Selasa, 21 Juni 2011

Mengukur Resistor

Pengenalan Komponen Elektronika: Resistor

Resistor adalah merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (dibaca Omega).
Fungsi resistor adalah untuk menahan tegangan dan arus listrik. Semakin besar nilai suatu hambatan resistor maka arus dan tegangan yang mengalir juga akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
Nilai pembacaan pada resistor biasanya ditunjukkan dengan kode warna gelang atau cincin yang ada pada body resistor tersebut.
Ada 3 jenis resistor yang menggunakan kode gelang atau cincin warna
1. Resistor dengan 4 cincin warna
Menghitung nilai resistor dengan melihat kode warna
Keterangan: Untuk cincin pertama menunjukkan nilai angka yang pertama, cincin warna kedua menunjukan nilai angka kedua, cincin warna ketiga menunjukan jumlah nol, sedangkan cincin keempat menunjukan nilai toleransi.
Contoh:
Resistor warna kuning, ungu, merah, emas
4 + 7 x 100 5% = 4700 5% = 4k7 Ω 5%
Resistor warna coklat, hitam, merah, emas
1 + 0 x 100 5% = 1000 5% = 1k Ω 5%
Nilai 5% diatas merupakan jumlah batas nilai kewajaran atau toleransi dari resistor tersebut. Misalnya resistor dengan nilai 4700k Ω 5%. Ini berarti nilai yang masih dianggap wajar adalah jika kita ukur menggunakan alat Ohm meter nilainya berkisar antara 4700-5% atau 4700+5%, selama masih berada diantara nilai tersebut maka resistor masih dianggap baik.
2. Resistor dengan 5 cincin warna.
Pada resistor dengan 5 cincin warna cara menghitungnya sebenarnya sama hanya saja faktor pengali berada pada cincin ke empat.
Misal: resistor dengan warna kuning, ungu, hitam, orange, coklat
Jadi nilainya adalah 4 + 7 + 0 x 1000 = 470000 Ω = 470k Ω dengan toleransi 1%
3. Resistor dengan 6 cincin warna.
Untuk resistor dengan 6 cincin warna cara menghitungnya sama dengan resistor 5 warna. Warna ke enam adalah merupakan kode untuk temperature.
Nb: Untuk mengetahui mana cincin pertama, perhatikan jarak antar cincin. Sebagai panduan bahwa cincin yang jaraknya berdekatan merupakan cincin pertama, sedangkan yang agak berjauhan merupakan cincin terakhir.
Besarnya ukuran fisik resistor biasanya sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Umumnya di pasaran tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 1KΩ5W
 

Komponen Elektronika: Resistor

Beberapa hal yang akan kita bahas adalah tentang jenis-jenis resistor.
Dalam jenis rangkainannya resistor terdapat 2 jenis rangkaian, yaitu:
1. Rangkaian Seri
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan total yang dihasilkan semakin besar. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara seri.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara paralel.
Jenis-jenis resistor berdasarkan penggunaannya, yaitu:
1. Resistor Biasa/tetap (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Dilihat dari fungsinya, resistor dibedakan menjadi :
1. Resistor/tahanan tetap
Yaitu resistor yang nilainya sudah tetap, tidak bisa diubah-ubah.
Fungsi :
- Pembagi tegangan.
- Memperkecil arus.
- Memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor/tahanan tidak tetap ( variable )
Contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser.
Fungsi :
- Sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus ).
- Sebagai tone control pada sound system.
- Sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble ).
- Sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.

Tidak ada komentar: